Thursday, October 31, 2013

MIRROR

Cause I don't wanna lose you now/I'm lookin' right at the other half of me/The vacancy that sat in my heart/Is a space that now you hold/Show me how to fight for now/And I'll tell you baby, it was easy/Comin' back into you once I figured it out/You were right here all along/It's like you're my mirror/My mirror staring back at me/I couldn't get any bigger/With anyone else beside of me/And now it's clear as this promise/That we're making two reflections into one/Cause it's like you're my mirror/My mirror staring back at me, staring back at me//

Saya jatuh cinta.

Saya jatuh cinta
Pada seseorang yang baru saja saya temui
Yang baru saja saya ketahui namanya, asal-usulnya, kegemarannya, apa yang sedang dia lakukan belakangan ini
Saya jatuh cinta
Bukan karena penampilannya, gaya bicaranya, perhatiannya, fisiknya, hatinya
Tapi karena
Saya juga tidak tahu kenapa
Kata orang sih mencintai tidak perlu alasan
Saya jatuh cinta
Ketika saya tahu dia tidak begini tapi begitu
Ketika saya bisa tahu bahwa kita sama-sama menertawakan hal yang sama
Ketika saya mau lebih lama tinggal untuk tertawa bersamanya
Saya jatuh cinta
Sayangnya dia tidak
*Ngik-__-

You♡

Dear You...
I call it something you never read. (So why I write this post?! Bzzz.)
I just wanna let you know that those words mean so much for me.
"You make me feel comfort, I'm glad when I'm with you."
I'm done. I'm done with you. I wanna say it with broke up but it's gonna sound weird. (Why? Because we are not actually dating)
We just ended up and I really miss you right now.
It's not about how long we've known each other.
It's all about feeling.
I don't like to share to person but I can be honest to you.
I don't like to reply any text message but I like to reply your message.
I don't like to talk too much on the phone but I can smile until morning if it's you.
I used to be an antisocial.
But you changed me, then I was afraid of losing you, afraid of losing myself anymore, afraid of losing my happiness, because you successfully to be my habit.
Ya know how hard to make it good again.(It means heart, my heart) Ya know how hard to put back all the pieces. I might be need somebody to help me and than I meet you. So, you help me.
But, I know that you will break it again. Say sorry and leave me. (Maybe the problem is I can't believe someone else)
Yes, I am a normal.
You made me desperately in love and I am not kidding.
I love you since the day you said "Hello, ini pasti susan?" on the phone. And every time we spent on the phone, I don't have any idea to explain that I have something for you (feeling). And I know, I'm not the only girl who loves you. :-)
You give the Key... You make it good again.
You have your own way to say that ah. I can't say it here. But I love your way. And I love you too. But I'm sorry. Because we're loving each other but we can't be together or forever.
I try to forget you. You really understand that we better this way, to be apart. If we remain close, I'm gonna love you more and you do. But we break my principal and it can be break my dreams too. You can without me.

Sincerely,

Your Friend (maybe)
With love. ♡ 

Thursday, October 24, 2013

Bukan tentang sahabat, musuh, apalagi kamu dengan game favoritmu. Ini tentang aku

Berkali-kali mencoba dekat denganmu, berkali-kali pula merasa seperti jatuh cinta lagi, menikmati degupan jantung setiap kali menunggu balasan pesan darinya, menikmati rona pipi yang memerah saat melihatnya, mengulum senyum-senyum kecil setiap teringat hal-hal manis tentangnya, ataupun mencari tahu segala hal tentang dia. Walaupun sudah sangat paham bahwa semua akan berakhir seperti biasa: ditinggalkan. Berkali-kali ditinggalkan, sendirian. 
Patah hati? Sudah pasti. Di setiap awal mula cerita selalu tersisip harapan tinggi untuk kemudian menjalani cerita-ceritaku selanjutnya bersama dia. Tapi aku bisa apa? Mau berlagak tidak peduli toh nyatanya aku suka memberinya perhatian. Mau menampilkan bahwa aku biasa saja tapi di sisi lain aku ingin menunjukkan kalau aku punya rasa.
Ternyata tidak semudah itu mengatur diri sendiri, caraku menyukai seseorang agaknya masih sedikit berlebihan, bagaimana dia bisa balik menyukaiku kalau terus begini? Hahaha
Aku sudah biasa menunggu, bukan berarti aku terbiasa. Aku tidak ingin dibuat menunggu, tapi untuk mengatakannya juga aku tidak punya hak.
Ya sudah biarkan saja dia datang dan pergi sesuka hati. Memberi harapan lalu memupuskannya dalam penantian. Tidak apa-apa. Salahku yang terlalu percaya diri dan merasa begitu istimewa padahal kenyataannya dia menganggapku biasa-biasa saja.
Pun aku tidak mau berusaha berlebihan, yang bisa jadi malah membuat dia jijik. Aku ingin semua berjalan apa adanya. Aku ingin dia memperjuangkanku dengan tulus dan atas kemauannya. Itu saja. Berlebihankah?
Tapi semua hal butuh perjuangan. Perjalanan masih cukup panjang untuk menunggu waktunya datang, masih sangat panjang untuk terlebih dulu mengaduk segelas teh hangat kemudian menyesapnya di kamar kala hujan hujan datang, dan masih terlampau panjang untuk mengitari jalanan favoritku, dan yang dulu favoritmu sembari mengenang semuanya.
Ini bukan cerita tentang siapa-siapa selain aku.
Bukan tentang sahabat, musuh, apalagi kamu dengan game favoritmu. Cerita ini hanya tentang aku yang meskipun sangat mudah tertawa sekencangnya, tapi menangis ketika malam ketika mengingatmu. Dan juga sangat bodoh karna terlalu mudah berharap.
Kelak aku masih akan baik-baik saja dan tersenyum bahagia. Meskipun semua perasaan jatuh cinta, dibahagiakan seseorang, deg-degan, dan berharap itu harus kandas lagi dan lagi dan lagi dan lagi... Hingga akhirnya aku bertemu seseorang yang tepat, di waktu yang tepat. Dengan doa yang kupanjatkan dalam hati. Berharap itu kamu. Setiap hari, sembari memikirkanmu :”(
Nb: Dari aku yang sedang merutuki diri di kamar karena sekarat menunggu pesan darinya yang tak kunjung datang. My pray is forever belong to you. Belajar ucapkan selamat tinggal pada harapan yang terlalu cepat :)

desperado mode on.

kau dan aku. 
terkadang kita hanya air dan api. 
yang satu membara membabi buta. 
yang satu mengalir, berusaha meredam dan mendinginkan baranya. 
andai aku selalu bisa menjadi air itu dan andai kau tidak pernah menjadi api.
andai selamanya kita dapat selalu melengkapi satu sama lain tanpa mengingat adanya perbedaan besqr diantara kita.
andai kau dan aku memang akan selalu bersama
dan anda kita memang tertakdir untuk satu sama lain.
tidakkah ini semua akan lebih mudah?