Monday, May 13, 2013

From Girl's Shadow



Aku Tegar, bukan seorang lelaki, tapi aku seorang perempuan. Perempuan cantik, yang kata mereka akan tetap tegar walau tlah disakiti. Yang kata mereka perempuan yang tetap dapat tersenyum walau tlah dikhianati. Yang kata mereka perempuan yang akan selalu memancarkan kebahagiaannya walau sesungguhnya sedang bersedih.

Dan ketegaran ini ku dapatkan dari kedewasaan ku. Aku yakin kalian akan merasa bosan membaca tulisan ini karena apa yang ku katakan sangat lah susah dimengerti. Tidak apa, aku tau cara berpikir ku jauh lebih tua ketimbang umur ku.

Yang ku tunjukan bukanlah kemunafikan. Karena berpura-pura tegar itu tak semudah ketika kamu berpura-pura tersenyum. Berpura-pura tegar itu tak semudah kita seorang perempuan menjawab pertanyaan "Are you okay?" "Yes, I am okay". Dan kali ini yang ku lakukan bukan kepura-puraan. Sungguh aku tegar, aku bisa berdiri tegak sampai hari ini. Bukan karena ego ku, tapi kekuatan ku.

Ntah apa yang akan mereka katakan lagi, tapi maaf aku benar-benar tak butuh mereka kasihani dengan kebohongan yang mereka berikan. Aku cukup tegar dengan keadaan ku. Aku masih dapat tertawa lepas bersama teman-teman dan sahabat-sahabat ku. Aku masih dapat tersenyum lebar ketika ku dapatkan apa yang ku inginkan. Dan aku tak butuh bantuan kalian yang hanya memberatkan langkah ku.

Tak usah berpura-pura memperdulikan ku. Bila yang kalian lakukan hanyalah untuk mematahkan semangat ku. Dan membuat ku menjadi seorang perempuan lemah nan bodoh di mata kalian. Karena sedikit pun hal itu tidak akan pernah kalian lihat lagi. Aku cukup menyesal pernah melakukan itu. Aku muak menangisi sandiwara kalian. Aku muak jadi kambing hitam kalian. Aku muak kalian salahkan! Tapi tenanglah, walau kalian trus lakukan itu aku masih dapat tegar. Karena sedikit pun aku tak akan merasakannya lagi.

Hal yang sangat menyebalkan ketika dendam mu tak terbalaskan bukan? Tapi tidak bagi ku, cukup tersenyum dan tertawa di depan orang-orang yang tlah hampir membuat ku mati gaya atas tuduhannya, yang tlah membuat ku hampir kehabisan kata-kata, dan membuat ku menyia-nyiakan air mata ku. Itu saja tlah membuat ku puas. Bahkan lebih dari puas, ditambah melihat muka bodoh mereka yang ingin mendapatkan perhatian dari ku. Aaaa itu membuat ku ingin tertawa lebih keras di depan mereka. Dan aku suka berkata 'Its funny hey' ketika melihat wajah-wajah tolol yang mereka tunjukan. Anda berhasil? Tentunya. Tapi anda tidak pernah merasakan keberhasilan itu. How poor we are...

Kalian masih bingung? Singkat perkenalkan, aku tegar dan aku seorang perempuan. Bila kamu bertemu dengan ku, tersenyumlah akan ku pastikan aku akan membalasnya dengan senyuman terindah yang ku miliki. Dan lihat lah betapa manis senyuman ku, dan itu bukan kepura-puraan. Aku bukan pemilik page ini, kalian ingin bertemu dengan ku? Bila kamu perempuan, berdirilah depan cermin mu dan tersenyum lah kamu akan melihat ku.

Salam hangat, girl's shadow

Sunday, May 12, 2013

Entah,


Entah sudah berapa lama perasaan ini tidak muncul kepermukaan.
Sepertinya sudah terlalu lama ku pendam.
Perasaan yang kadang hanya tak terlalu kuhiraukan karna terlalu menyakitkan.

Entah mulai sejak kapan aku bisa melupakan.
Mungkin sejak aku dan kamu sama-sama memutuskan untuk tak lagi satu.
Entahlah...
Tapi ku rasa tidak...
Sejak saat itu dan beberapa waktu di depannya, aku masih meyakini perasaan itu.

Aku baru sadar sekarang.
Perasaan itu telah jatuh dan mati.
Oh tidak. Tidak mati. Hanya tenggelam..
Dan sekarang Ia muncul dan kembali.

Mungkin kau tak tau dan bahkan tak peduli.
Tapi inilah perasaanku.
Aku kembali pada perasaanku.
Perasaanku telah utuh seperti dulu.
Seperti saat kau dan aku masih satu.




love,

Hantu

Ini cerita tentang aku dan kamu, serta sosok yang tidak akan pernah orang biasa lihat. Yap, you can call this, "scary story". 
Kisah ini adalah milik 'aku' ya panggil saja aku. Kisah ini baru akan dimulai, jadi selamat menikmati! Aku bukan sosok yang tidak akan pernah orang biasa lihat. Aku nyata dan semua orang dapat melihatku, termasuk kamu! Hanya saja aku memang hampir tidak pernah menampakkan wujudku terlalu lama. Bukan, aku sama sekali tidak pemalu. 
Kalau ku kenang lagi, sudah takdirku menemukannya. Ketika itu aku hanya "Ok, let's enjoy this game". And I don't mean it, I take serious. Sampai akhirnya, sosok yang-tidak-akan-pernah-orang-biasa-lihat itu datang. Kalian dapat memanggil sosok ini dengan sebutan 'hantu'. Persis, hantu yang tak memiliki tampang terlalu seram, namun selalu berhasil menakutiku setiap saat, pagi-siang-sore-malam-pagi. Begitu. Tak akan pernah lelah. 
Sekian lama aku harus selalu di hantui dengan kehadiran hantu. Aku mulai menyerah. Aku lelah. Aku pasrah. Sampai akhirnya hantu itu mati sendiri. Ternyata aku hanya perlu waktu untuk membunuhnya. Aku puas. Hidupku mulai lebih tentram. 
Namun semua berubah ketika kamu hadir. Kamu sesajen hantu lain yang membuatnya mulai tertarik mendatangi hidupku. Lalu dia mulai meghantuiku. Perlahan-lahan. 

Another move on story

I've told you ya, capek bahas move on. Tapi masih banyak aja yang belum bisa move on.
Huffft. Dan ini membuat pikiran saya berkembang pesat, sel-sel otak saya jadi berkerja lagi buat memikirkan ideologi-ideologi baru tentang move on. #nahloh


Well, masih tentang move on dan tetap gua yang beropini. Si jomblo paling manis, yang masih tetap move on.

I've told you ya, move on ain't about forget. Karena move on bukan amnesia. Bukan juga penyakit alzeimer. Bukan at all, guys. Kasus kali ini adalah "ketika kamu sudah yakin 1000 langkah ke depan dan akhirnya kamu harus mundur -1000 langkah ke belakang." Well, let me tell you my story...

Didi merasa sudah begitu yakin. Didi pikir move on itu harus nggak sayang lagi. Sampai akhirnya waktu berlalu, dan persis di bulan ke-enam perpisahan mereka. Didi bertemu sang masalalu di kantin. Dengan yakin Didi mencoba biasa saja, awalnya tidak ada yang terjadi. Didi menganggap dirinya berhasil. Namun ketika bahu Didi dan bahunya bersenggolan, terhitung hanya seperberapa detik. Semuanya runtuh. Didi merasakan getaran itu dan menganggap semua langkahnya sia-sia. Dia tersadar bahwa, dia masih menyimpan rasa.

Tapi bukan itu. Dengan begitu bukan berarti kamu gagal move on. Nggak. Guys, menurutku move on itu sebuah proses yang pasti tiap harinya manusia lakukan. Mau nggak mau. Pengin nggak pengin. Mereka pasti move on. Pasti. Aku pun juga. Jadi bukan move on yang butuh proses tapi move on adalah proses. Nggak ada kata gagal atau sukses dalam move on. Yang ada adalah konsisten atau nggak. Ketika kamu sudah memilih suatu keputusan. Lanjutkan. No excuse guys! Lawan kalian buat move on itu bukan masalalu kalian, tapi waktu. Waktu nggak akan pernah nunggu kalian.

Gini deh, move on itu proses. Kalau kalian baru aja putus, ya proses kalian adalah proses jatuh cinta kembali. Karena yang saya tahu dan yg saya rasakan, buat buka hati lagi itu nggak gampang. Kalau kalian baru aja dapat nilai jelek, move on kalian adalah proses belajar. Terus apa lantas setelah kalian sudah jatuh cinta lagi atau kalian sudah dapat nilai bagus kalian puas? Nggak. Hal itu yang akhirnya bikin kalian. Gua belum move on gau belum move on.

Oh nggak. Kalian anggap bahwa, sosok baru atau nilai bagus itu adalah garis finish. Nggak gitu.
Tetep sama intinya, move on itu apa aja. Move on dari mana saja. Move on itu nggak cuman sekedar jatuh cinta lagi. Move on itu juga tentang bangkit dari keterpurukan. Move on itu sampai mati! Jadi, masih mau jadi pesimis yang nganggep dirinya belum bisa move on?
Well, this is just my opinion. Kalian boleh setuju, kalian boleh nggak setuju... 
*Didi nama ngasal lho ya!?

The real last words

"Kamu nggak akan pernah ngerti bagaimana arti sebuah kehadiran. Ya. Kamu. Nggak. Akan. Pernah. Ngerti. Malam yang terkenang dan selalu membekas."