Sunday, May 12, 2013

Another move on story

I've told you ya, capek bahas move on. Tapi masih banyak aja yang belum bisa move on.
Huffft. Dan ini membuat pikiran saya berkembang pesat, sel-sel otak saya jadi berkerja lagi buat memikirkan ideologi-ideologi baru tentang move on. #nahloh


Well, masih tentang move on dan tetap gua yang beropini. Si jomblo paling manis, yang masih tetap move on.

I've told you ya, move on ain't about forget. Karena move on bukan amnesia. Bukan juga penyakit alzeimer. Bukan at all, guys. Kasus kali ini adalah "ketika kamu sudah yakin 1000 langkah ke depan dan akhirnya kamu harus mundur -1000 langkah ke belakang." Well, let me tell you my story...

Didi merasa sudah begitu yakin. Didi pikir move on itu harus nggak sayang lagi. Sampai akhirnya waktu berlalu, dan persis di bulan ke-enam perpisahan mereka. Didi bertemu sang masalalu di kantin. Dengan yakin Didi mencoba biasa saja, awalnya tidak ada yang terjadi. Didi menganggap dirinya berhasil. Namun ketika bahu Didi dan bahunya bersenggolan, terhitung hanya seperberapa detik. Semuanya runtuh. Didi merasakan getaran itu dan menganggap semua langkahnya sia-sia. Dia tersadar bahwa, dia masih menyimpan rasa.

Tapi bukan itu. Dengan begitu bukan berarti kamu gagal move on. Nggak. Guys, menurutku move on itu sebuah proses yang pasti tiap harinya manusia lakukan. Mau nggak mau. Pengin nggak pengin. Mereka pasti move on. Pasti. Aku pun juga. Jadi bukan move on yang butuh proses tapi move on adalah proses. Nggak ada kata gagal atau sukses dalam move on. Yang ada adalah konsisten atau nggak. Ketika kamu sudah memilih suatu keputusan. Lanjutkan. No excuse guys! Lawan kalian buat move on itu bukan masalalu kalian, tapi waktu. Waktu nggak akan pernah nunggu kalian.

Gini deh, move on itu proses. Kalau kalian baru aja putus, ya proses kalian adalah proses jatuh cinta kembali. Karena yang saya tahu dan yg saya rasakan, buat buka hati lagi itu nggak gampang. Kalau kalian baru aja dapat nilai jelek, move on kalian adalah proses belajar. Terus apa lantas setelah kalian sudah jatuh cinta lagi atau kalian sudah dapat nilai bagus kalian puas? Nggak. Hal itu yang akhirnya bikin kalian. Gua belum move on gau belum move on.

Oh nggak. Kalian anggap bahwa, sosok baru atau nilai bagus itu adalah garis finish. Nggak gitu.
Tetep sama intinya, move on itu apa aja. Move on dari mana saja. Move on itu nggak cuman sekedar jatuh cinta lagi. Move on itu juga tentang bangkit dari keterpurukan. Move on itu sampai mati! Jadi, masih mau jadi pesimis yang nganggep dirinya belum bisa move on?
Well, this is just my opinion. Kalian boleh setuju, kalian boleh nggak setuju... 
*Didi nama ngasal lho ya!?

No comments:

Post a Comment