Saturday, May 18, 2013

Kenapa takut?

Kenapa takut sekali bermimpi? Padahal bermimpi gratis.
Kenapa takut sekali melangkah? Padahal melangkah pun juga gratis.
Kenapa takut sekali menatap ke depan? Padahal menatap pun tak kalah gratis.

Kenapa takut sekali untuk percaya? Padahal percaya pun tak bayar.
Kenapa takut sekali hidup?
Karena hidup menyedihkan?
Karena hidup tidak menentu?

Hidup tidak pernah tidak menentu. Hidup tidak pernah menyedihkan. Manusia lah yang tidak menentu. Manusia lah yang menyedihkan. 


-tulisan yang dibuat dalam kondisi otak dan hati setengah beku. Jangan heran.-

I am. I'm afraid.

No comments:

Post a Comment