Aku
mengenalnya melalui dunia maya. Secepat itu aku menyukainya. Celotehannya yang
amat jenaka, membuatku samakin nafus untuk bertemu dengannya. Dia pintar
memikat dengan charm-nya. Seorang yang berwibawa lagi bijaksana.
Aku
terus menunggu dan menunggu hingga waktu habis berlalu. Aku ingin mengenalkan
diri terlebih dahulu. Tapi apa daya, aku pemalu. Aku hanya bisa menatapnya dari
jauh. Dengan hati berbalut selimut sendu.
Ya,
sudah berapa kali aku tertawa karenanya. Aku selalu bahagia ketika melihat
namanya. Hanya nama, belum lagi potret dirinya. Bisa pingsan aku dibuatnya.
Ah,
kamu, andai saja kamu mengetahui keberadaanku, apa kamu masih mau terdiam bisu?
Dalam tawa bahagia yang terlihat palsu, karena kamu sibuk membatu. Ingin rasa
kubertemu, tapi apa daya, kita terpisah ruang dan mungkin waktu.
--
-Veinal Anovyn-
--
-Veinal Anovyn-